Friday, December 16, 2011

SUREN : Tanaman Hidup Pengusir Nyamuk


Tanaman dari keluarga Meliaceae ini memiliki nama ilmiah Toona sureni, Merr dan termasuk tanaman tahunan yang berbentuk pohon. Tinggi tanaman ini dapat mencapai 20 m dan pertumbuhannya tergolong cepat.
Suren tumbuh baik di daerah dataran rendah hingga ketinggian 2.000 m dpl. Daun kulit kayunya beraroma cukup tajam. Namun, bagian tanaman yang sering digunakan hanya daun. Sebetulnya kulit kayunya juga dapat digunakan sebagai penolak serangga dan aormanya pun tak kalah menyengat dibandingkan dengan daunnya. Namun, penggunaan kulit batang suren sebagai bahan mentah insektisida nabati tidak direkomendasikan karena dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan tanaman. Alasannya, jika kulit batang pohon suren diambil, transportasi nutrisi ke tanaman akan terganggu sehingga pertumbuhan tanaman juga terganggu.
Secara tradisional, petani menggunakan daun suren untuk menghalau hama serangga tanaman. Daun suren biasanya diletakkan dipinggiran sawah untuk menghalau hama walang sangit. Bukti lainnya, di kabupaten Sukabumi, areal pertanaman sengon (Paraserianthes falcataria) terhindar dari organisme penggangu tanaman (OPT) karena penanamannya dicampur dengan suren. Sementara itu, jika penanaman sengon tidak dicampur dengan suren, dipastikan akan terserang OPT, khususnya hama kupu kuning (Eurema blanda).
Dari kenyataan tersebut, diduga pohon suren berperan sebagai penghalau serangga (repellent) dan dapat digunakan dalam keadaan hidup (Living insecticide). Namun, mengingat ukuran pohon ini cukup besar, tidak praktis jika ditanam di sekitar rumah sebagai media pengusir nyamuk. Namun, tidak ada salahnya menanam suren jika halaman yang tersedia cukup luas sehingga tanaman ini juga berperan sebagai peneduh.
Tanaman suren dapat dirawat dengan cara dipangkas sehingga pertumbuhannya tidak terlampau tinggi. Meskipun masih muda, tanaman ini sudah bisa digunakan sebagai pengusir nyamuk, asalkan daunnya sudah lebat karena bagian daun inilah yang sering digunakan sebagai pengusir nyamuk. Tanaman ini dapat diperbanyak secara generatif, yaitu melalui biji.
Hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa daun suren mengandung komponen utama surenon, surenin, dan surenolakton yang berperan sebagai penghambat pertumbuhan, insektisida, dan antifeedant (menghambat daya makan) terhadap larva serangga uji Bombyx mori atau ulat sutera. Bahan-bahan tersebut juga terbukti merupakan repellent (pengusir atau penolak) serangga, termasuk nyamuk. Sampai saat ini belum diketahui dan ditemukan bukti bahwa suren berdampak negatif bagi manusia atau hewan peliharaan.

No comments:

Post a Comment