Zodia memiliki nama latin Evodia suaveolens, Scheff, tetapi ada
juga yang menyebut dengan Euodia
suaveolens, Scheff. Tanaman perdu ini berasal dari keluarga Rutaceae.
Tinggi tanaman 0,3-2 meter dan panjang daun tanaman dewasa 20-30 cm. Bentuk
zodia cukup menarik sehingga digunakan juga sebagai tanaman hias. Zodia diduga
berasal dari papua. Namun, saat ini sudah banyak tumbuh di pulau jawa, bahkan
sering dijumpai ditanam di halaman rumah atau kebun sebagai tanaman hias.
Menurut pendapat beberapa orang,
tanaman ini bisa digunakan untuk mengusir nyamuk, baik didalam ruangan maupun
di pekarangan. Oleh masyarakat papua, tanaman ini sudah lama digunakan sebagai
penghalau serangga, khususnya nyamuk. Kenyataan ini juga diperkuat oleh
beberapa literatur yang menyebutkan tanaman ini menghasilkan aroma yang cukup
tajam yang diduga disebabkan oleh kandungan evodiamine dan rutaecarpine
sehingga tidak disukai oleh serangga.
Daun zodia terasa pahit,
kadang-kadang digunakan sebagai obat tradisional, antara lain sebagai tonik
untuk menambah stamina tubuh, sementara rebusan kulit batangnya bermanfaat
sebagai pereda demam malaria. Daun zodia dapat disuling untuk menghasilkan
minyak asiri (essential oil) yang
mengandung bahan aktif evodiamine dan rutaecarpine. Diduga, kedua bahan aktif
inilah yang membuat nyamuk tidak menyukai tanaman ini. Tanaman ini tumbuh baik
di ketinggian 400-1.000 meter dpl. Perbanyakannya sangat mudah, yaitu
menggunakan biji, bahkan biji yang jatuh dan menyebar disekitar tanaman pun
dapat tumbuh menjadi tanaman dalam jumlah yang cukup banyak.
No comments:
Post a Comment